Tiap perjalanan hidup mempunyai tujuan atau target, begitupun sebaliknya. Setiap target atau tujuan selalu mempunyai perjalanan sendiri.. Pahamkah anda tentang ini? Misalkan, hari ini anda akan berpergian ke toko buku. Setibanya disana, anda juga akan menempuh perjalanan baru yakni mencari buku. Setelah anda mendapatkannya, anda harus berjalan ke kasir dan membayar, lalu kembali berjalan ke rumah. Lalu membaca buku tersebut, kemudian berjalan kembali bersama pemahaman anda untuk berpikir, apa sih maksud buku ini? dan setelah anda memahaminya, anda harus kembali berpikir apa yang harus dilakukan dengan pemahaman tersebut?. Ya, ini merupakan salah satu contoh yang membuktikan bahwa hidup adalah perjalanan. Perjalanan itu sendiri dipenuhi oleh perjuangan, pengorbanan dan hasil.
Sama halnya jika suatu ketika anda harus terhenti dipertengahan jalan. Tentunya terlintas pada pikiran anda, apa yang harus saya lakukan? berjalan terus? ataukah mundur karna menyadari jalan yang dipilih adalah salah. Waaw, it's so complicated..
Where i go?
Seorang remaja dengan bertumpuk mimpi dalam asa dalam hati dan rasa terkadang akan meluapkan sebagian kecil/besar dalam hari-harinya untuk berpikir tentang "kemana tujuan hidup saya ini". Ingat, jangan pernah membiarkan orang lain yang menentukan tujuan hidup anda.
Yes me.. Dengan secangkir kopi, sebatang marlboro merah dengan tarian-tarian asap indah yang begitu damai itu nampaknya sinkron bila dipadu dengan musik atau lagu yang berkonsepkan realitas hidup. Belajar dari pemahaman orang lain tentang hidup, lalu didaur ulang oleh hadiah istimewa dari yang mahakuasa yakni akal budi sejauh ini membawa pengaruh positif dalam pemikiran akan masalah tujuan hidup. Meski sebenarnya tiada hari tanpa menikmati sampahnya galau bingung akan hidup. Terkadang bangga karna merasa sudah benar. Kadang rapuh oleh BIG SIZE TROUBLE, dan kadang juga harus mengiakan opini orang karna seperti tidak punya pilihan. "Hayoo, hidop ee.. Ale biking beta mau gila saja" (aduh hidup, kau sungguh membuatku hampir gila saja).
Dan.....
Ketika anda mengalami kebingungan, nampaknya anda harus kembali pada tempat dimana pertama kali anda berpijak. Ya, benar. Saya kembali berpikir.... Perjalanan Hidup. Berarti hidup ini berjalan. Jadi, bagaimana jika saya mencoba untuk berjalan. Karna jika anda harus tetap tertegun memandang langit dan berpikir tentang apa yang menjadi tujuan hidup anda, sudah pasti akan terjadi banyak pertimbangan.. Tatkala pertimbangan itu yang membuat anda cendrung mengurungkan niat karna takut nantinya begini atau begitu, padahal anda belum mendapat bukti konkrit akan hal itu karna anda sendiri belum mencoba berjalan dan menyapa ketakutan itu. Kenali dulu medannya, baru anda bisa tahu cara yang tepat untuk menjadi penguasa medan tersebut.
Terus berjalan, tinggalkan jejak agar jika tersesat anda bisa membalik badan dan meninggalkan sesat itu lalu menuju tujuan yang akan menglahirkan perjalanan baru yang lebih menyenangkan. Jatuh itu pasti. Semakin anda jatuh, semakin anda paham bagaimana caranya kembali bangkit. Sukses selalu epribadeeee :)
-rhyo_d || cidade.de.amboino-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar